Nilai Jual dan pasar Karbon
7:54 PMIlustrasi:
Satu keluarga yang terdiri dari 5 orang: 1bu,ayah dan 2 orang anak, 10 ekor ayam, 2 ekor kambing, 1 ekor kerbau, 1 hektar sawah, 2 hektar kebun karet, 5 batang pohon durian, 3 batang pohon mangga dan punya satu unit angkutan kota.
Misalkan:
pernapasan 1 orang diemisikan karbon 1 Ton/tahun, Pernapasan 1 ekor ayam diemisikan karbon 0,1 Ton/Tahun, Pernapasan 1 ekor kambing diemisikan karbon 0,5 Ton/Tahun, Fotosintesis 1 hektar sawah menyerap karbon 50 ton/tahun, Fotosintesis 1 hektar kebun karet menyerap karbon 200 ton/tahun, Fotosintesis 1 batang pohon durian menyerap karbon 2 ton/tahun, Fotosintesis 1 batang pohon mangga , menyerap karbon 1 ton/tahun, emisi angkutan kota 200 ton/tahun
Maka:
Emisi Karbon Keluarga A adalah:
1. Pernapasan anggota keluarga 1 ton X 5 orang = 5 ton
2. Pernafasan ayam 0,1 X 10 ekor = 1 ton
3. Pernafasan kambing 0,5 X 2 = 1 ton
4. emisi angkutan kota = 200 ton
emisi karbon = 5 + 1 + 1 + 200 = 252 ton/tahun
Penyerapan karbon keluarga A
1. fotosintesis sawah 50 ton X 1 ha = 50 ton
2. fotosintesis kebun karet 200 ton X 2 ha = 400 ton
3. fotosintesis pohon durian 2 ton X 5 batang = 10 ton
4. fotosintesis pohon mangga 1 ton X 3 batang = 3 ton
penyerapan karbon = 50 + 400 + 10 + 3 = 463 ton
Maka Total emisi karbon keluarga a = emisi karbon - penyerapan karbon = 252 - 463 = - 211 ton
ini artinya pada tahun itu keluarga a melakukan emisi karbon negatif (menyerap karbon) sebanyak 211 ton, Jika harga karbon dipasar gelap pada tahun itu sebesar $40 per ton maka keluarga bisa menjual karbon ini seharga $ 844 pada tahun itu.Jika pada tahun bersangkutan tidak ada pembeli yang mau membeli karbon milik keluarga A maka karbon sebesar 211 ton ini bisa disimpan atau didepositokan di bank karbon dan keluarga A bisa menjual karbon ini apabila harganya cukup bagus.
Pada tahun berikutnya, kebijakan keluarga A berubah dengan menebang seluruh pohon karet yang ada dan membuat peternakan sapi, sehingga Emisi yang dihasilkan juga berubah dan ternyata setelah dihitung berubah menjadi emisi positif sebesar 500 ton, sedangkan harga karbon pada tahun itu di pasar gelap justru naik menjadi $80 per ton. maka keluarga A harus membeli carbon ke pasar gelap seharga 500 X 80 = $40000. Disamping membayar tunai karbon pada tahun ini keluarga A dapat pula memakai deposito karbon yang ada di bank untuk membayarnya maka Keluarga A harus membayar adalah (Emisi karbon tahun ini - deposito karbon tahun lalu) X harga karbon = (500-211) X 80 = $23120
Di kemudian hari nanti ketika carbon sudah go publik, maka carbon bisa menjadi sebuah nilai tukar yang penting utama bahkan bisa mengalahkan nilai tukar emas. dan akan bermunculanlah pialang2 carbon
Hal ini tentu akan sangat menguntungkan para petani kita yang punya kebun yang luas, orang2 kampung yang arif dan bijaksana yang selama ini menjaga sumberdaya alam ini tampa meminta bayaran.
Hitungan2 seperti ini kemudian dilakukan di tingkatan RT, RW, desa, kecamatan, kabupaten, provinsi maupun negara, sehingga pengawasannya menjadi mudah dan penegakan hukumnya juga gampang
Misalnya:
Bila satu orang atau satu keluarga sudah menunggak karbon selama 3 tahun berturut2 dan berdasarkan penilaian auditor dia tidak akan bisa lagi membayar hutang carbonnya maka keluarga tersebut harus dibunuh karena kalau dia hidup akan mengemisikan karbon lebih banyak lagi.
Aturan itu juga berlaku untuk tingkat kecamatan kabupaten dan provinsi dan bisa dipastkan nggak ada orang yang berani menunggak karbon dan pasti semua orang punya hobi bertani dan menanam pohon. karena pada waktu itu pohon itu sudah sama nilainya dengan harga emas yang ada sekarang.
Dampak yang ditimbulkan:
Setiap orang dikota akan berlomba lomba kembali ke desa dan menanam pohon, pertanian akan jadi idola, Jumlah kendaraan pribadi akan berkurang karena orang takut pada hutang karbon dan berganti dengan sistim transportasi massal. Kemacetan tidak ada lagi karena kendaraan akan dipakai seperlunya saja. Distribusi penduduk antara kota dan desa jadi berimbang.
Pencuri Negeri Sendiri
7:25 PMMungkin kita terlalu lama dijajah Belanda yang konon ada dua periode, periode pertama adalah diduduki oleh VOC yang notabene adalah perusahaan swasta dan ketika VOC bangkrut karena dikelola dengan sangat korup, kemudian kita diduduki oleh pemerintah kerajaan Belanda. Kondisi mungkin menjadi lebih baik pada periode kedua ini, namun hingga saat ini banyak sekali aturan dan peraturan yang masih memperlihatkan suatu sikap yang memandang rakyat sebagai rakyat yang terpisah dari Pemerintah sebagai sebuah kekuasaan mutlak yang mengatur seluruh kekayaan negara untuk kepentingannya dan bukan untuk kepentingan rakyat.
Padahal orang-orang pemerintahan itu hakekatnya ya rakyat juga. Mereka hanyalah mengelola kebutuhan-kebutuhan sosial masyarakat negeri ini, sementara kebutuhan-kebutuhan yang bersifat komersial bisa diadakan sendiri oleh masyarakat untuk saling mengisi. Dari kegiatan komersial inilah sebagian disisihkan untuk pemenuhan kebutuhan sosial yang dikelola melalui mekanisme pajak.
Ketika pemahaman dasar hidup bernegara ini bias, maka konsekwensinya rakyat seperti berhadapan dengan negara. Rakyat akan selalu berupaya merebut yang bukan haknya untuk sekedar makan, berteduh bahkan untuk memperkaya diri. Pertempuran antara rakyat dan pemerintah terjadi hampir disemua lini. Mulai dari hutan-hutan hingga ditengah kota-kota besar. Menjadi lebih parah lagi ketika Pemerintah memberikan hak-hak pengelolaan kekayaan negara yang seharusnya menjadi milik rakyat pada pengusaha-pengusaha multinasional. Rakyat benar-benar dipandang sebelah mata sebagai suatu potensi yang sebenarnya merupakan kekayaan negeri ini.
Dalam pandangan yang lebih ekstrim lagi Pemerintah mendudukkan dirinya sebagai ningrat yang selalu haus untuk dilayani oleh para jongos yang harus diberi upah rendah agar para ningrat tersebut dapat selalu terlayani. Jangan sampai para jongos tersebut menjadi sejahtera karena akan meninggalkan posisinya sebagai 'jongos'. Pandangan ini saya peroleh dari tanggapan terhadap sepenggal pandangan saya di sebuah milis.
Rasanya memang seperti itu, sehingga posisi pemerintah yang seharusnya memenuhi layanan publik yang bersifat sosial malah terabaikan. Aparat-aparat pemerintah malah minta dilayani hampir disetiap jenjang dan lebih celaka lagi mereka mengutipi pungli hampir disemua lini dan sektor. Hal ini mencerminkan jauhnya fungsi pemerintah yang 'ideal'.
Mereka tidak lagi berpikir perlunya mendapatkan devisa dengan berbagai upaya yang positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakatnya, namun justru berpikir bagaimana bisa hutang untuk memudahkan merealisasikan apa yang ada didalam benak si 'ningrat'.
Bahwa ini memiliki konsekwensi biaya uang yang sangat besar sehingga mengakibatkan terdevaluasinya rupiah terus menerus tidak lagi jadi masalahnya. Mereka hanya memandang bahwa pelemahan rupiah adalah peningkatan daya saing di pasar global… padahal ini jelas pemutar balikkan fakta, bahwa pelemahan nilai rupiah adalah pemiskinan terhadap anak bangsa sehingga dari hari ke hari rakyat semakin menghalalkan segala cara untuk menyambung hidupnya.
Bahwa pelemahan rupiah mengakibatkan anak bangsa rela menjadi 'jongos' di negeri orang dan karena pemerintah yang memiliki jiwa 'ningrat' yang haus untuk dilayani maka hal ini dianggap saja sebagai hal yang positif.
Dan para 'jongos' siap mencuri barang milik negara jika sang majikan sedikit lengah Ditepian jalan kereta api, dikolong-kolong jembatan dan jalan tol, dibantaran sungai, diatas trotoar, di terminal bayangan hampir disetiap fasilitas publik yang yang bisa mereka duduki akan di jadikan tempat usaha dan berteduh
Klasifikasi Orang Berdasarkan kentut
6:00 PM----- Original Message -----
SMALAM@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, November 12, 2008 7:17 PM
- ORANG YANG TIDAK JUJUR Orang yang kalau kentut nyalahin orang lain.
- ORANG GOBLOK Orang yang menahan kentutnya ber jam-jam.
- ORANG YANG BERWAWASAN LUAS Orang yang tahu kapan harus kentut .
- ORANG SENGSARA Orang yang mau kentut tapi nggak bisa.
- ORANG MISTERIUS Orang yang kalo kentut, orang laen nggak tau.
- ORANG GUGUP Orang yang tiba tiba menahan kentut nya saat kentut.
- ORANG PEDE Orang yang ngira kalo kentutnya wangi.
- ORANG SADIS Orang yang kalo abis kentut, kentutnya di kibaskan ke orang laen.
- ORANG PEMALU Orang yang kalo kentut nggak bunyi, tapi malu sendiri.
- ORANG STRATEGIS Orang yang menyembunyikan kentutnya dengan tertawa terbahak-bahak.
- ORANG BEGO Orang yang habis kentut, menghirup nafas untuk mengganti kentutnya yang keluar.
- ORANG PELIT Orang yang kalo kentut dikit-dikit.
- ORANG SOMBONG Orang yang sering mencium kentutnya sendiri.
- ORANG RAMAH Orang yang senang mencium kentut orang lain.
- ORANG TIDAK SENANG BERGAUL Orang yang kalo kentut sembunyi.
- ORANG AKUATIK Orang yang suka kentut di dalam air.
- ORANG ATLETIS Orang yang kalo kentut sambil mengeluarkan tenaga dalam.
- ORANG JUJUR Orang yang ngaku kalo habis kentut.
- ORANG PINTER Orang yang bisa menandakan bau kentut orang lain.
- ORANG SIAL Orang lain yang kentut tapi selalu dia yang dituduh kentut.
- ORANG JOROK Orang yang kentut disertai dengan cairan (cepirit).
- ORANG TENGIL Orang yang kentut sambil ngupil.
- ORANG INTERNET Orang yang bunyi kentunya seperti modem.
- ORANG MUSIK/MUSISI Orang yang bunyi kentutnya berirama merdu.
- ORANG KERAS KEPALA Orang yang langsung membalas kentut orang lain setelah dia dikentuti.
- ORANG BRENGSEK Orang yang ngentutin orang lain didepan mukanya.
SerBa SerBi Kentut
- Dari mana asal kentut ? Dari gas dalam usus. Gas dalam usus berasal dari udara yang kita telan, yang menerobos ke usus dari darah, gas dari reaksi kimia & gas dari bakteri dalam perut.
- Apa komposisi kentut ? Bervariasi. Makin banyak udara anda telan, makin banyak kadar nitrogen dalam kentut (oksigen dari udara terabsorbsi oleh tubuh sebelum sampai di usus). Adanya bakteri serta reaksi kimia antara asam perut & cairan usus menghasilkan karbondioksida. Bakteri juga menghasilkan metana & hidrogen. Proporsi masing-masing gas tergantung apa yang anda makan, berapa banyak udara tertelan, jenis bakteri dalam usus, berapa lama kita menahan kentut . Makin lama menahan kentut, makin besar proporsi nitrogen, karena gas-gas lain terabsorbsi oleh darah melalui dinding usus. Orang yang makannya tergesa-gesa kadar oksigen dalam kentut lebih banyak karena tubuhnya tidak sempat mengabsorbsi oksigen. (Makanya jangan suka nahan kentut).
- Kenapa kentut berbau busuk ? Karena kandungan hidrogen sulfida & merkaptan. Kedua senyawa ini mengandung sulfur (belerang). Makin banyak kandungan sulfur dalam makanan anda, makin banyak sulfida & merkaptan diproduksi oleh bakteri dalam perut, & makin busuklah kentut anda. Telur & daging punya peran besar dalam memproduksi bau busuk kentut. Kacang-kacangan berperan dalam memproduksi volume kentut, bukan dalam kebusukannya.
- Kenapa kentut menimbulkan bunyi ? Karena adanya vibrasi lubang anus saat kentut diproduksi. Kerasnya bunyi tergantung pada kecepatan gas. (Dan diameter lubang anus anda, hi..hi....)
- Kenapa kentut yang busuk itu hangat & tidak bersuara ? Salah satu sumber kentut adalah bakteri. Fermentasi bakteri & proses pencernaan memproduksi panas, hasil sampingnya adalah gas busuk. Ukuran gelembung gas lebih kecil, hangat & jenuh dengan produk metabolisme bakteri yg berbau busuk. Ini kemudian menjadi kentut, walau hanya kecil volumenya, tapi SBD (Silent But Deadly).
- . Berapa banyak kentut diproduksi sehari ? Rata-rata setengah liter sehari dalam 14 kali kentut.
- Mengapa kentut keluar melalui lubang dubur ? Karena density-nya lebih ringan, kenapa gas kentut tidak melakukan perjalanan ke atas? Tidak demikian. Gerak peristaltik usus mendorong isinya ke arah bawah. Tekanan di sekitar anus lebih rendah. Gerak peristaltik usus menjadikan ruang menjadi bertekanan, sehingga memaksa isi usus, termasuk gas-nya untuk bergerak ke kawasan yg bertekanan lebih rendah, yaitu sekitar anus. Dalam perjalanan ke arah anus, gelembung-gelembung kecil bergabung jadi gelembung besar. Kalau tidak ada gerak peristaltik, gelembung gas akan menerobos ke atas lagi, tapi tidak terlalu jauh, karena bentuk usus yg rumit & berbeit-belit. (Bayangkan kalo kentut keluar dari lubang hidung).
- Berapa waktu yang diperlukan oleh kentut untuk melakukan perjalanan kehidung orang lain ?. Tergantung kondisi udara, seperti kelembaban, suhu,kecepatan & arah angin, berat molekul gas kentut, jarak antara 'transmitter'dengan 'receiver'. Begitu meninggalkan sumbernya, gas kentut menyebar konsentrasinya berkurang. Kalau kentut tidak terdeteksi dalam beberapa detik, berarti mengalami pengenceran di udara & hilang ditelan udara selama-lamanya. Kecuali kalau anda kentut di ruang sempit, seperti lift, mobil, konsentrasinya lebih banyak, sehingga baunya akan tinggal dalam waktu lama sampai akhirnya diserap dinding.
- Apakah setiap orang kentut ? Sudah pasti, kalau masih hidup. Sesaat setelah meninggal pun orang masih bisa kentut. (Makanya gak usah malu kalo sering kentut)
- Betulkah laki-laki kentut lebih sering daripada perempuan ? Tidak ada kaitannya dengan gender.. Kalau benar, berarti perempuan menahan kentutnya, & saat kentut banyak sekali jumlah yg dikeluarkan. (Makanya kentut perempuan lebih bau, ha..ha....)
- Saat apa biasanya orang kentut ? Pagi hari di toilet. yang disebut "morning thunder". Kalau resonansinya bagus, bisa kedengaran di seluruh penjuru rumah.
- Mengapa makan kacang-kacangan menyebabkan banyak kentut ? Kacang-kacangan mengandung zat gula yang tidak bisa dicerna tubuh. Gula tsb (raffinose, stachiose, erbascose) jika mencapai usus, bakteri di usus langsung berpesta pora & membuat banyak gas. Jagung, paprika, kubis, kembang kol, susu juga penyebab banyak kentut (bukan baunya!).
- Selain makanan, apa saja penyebab kentut ? Udara yang tertelan, makan terburu-buru, makan tanpa dikunyah, minum soft drink, naik pesawat udara (karena tekanan udara lebih rendah, sehingga gas di dalam usus mengalami ekspansi & muncul sebagai kentut).
- Apakah kentut sama dengan sendawa, tapi muncul dari lain lubang ? Tidak... sendawa muncul dari perut, komposisi kimianya lain dengan kentut. Sendawa mengandung udara lebih banyak, kentut mengandung gas yang Diproduksi oleh bakteri lebih banyak.
- Kemana perginya gas kentut kalau ditahan tidak dikeluarkan ? Bukan diabsorbsi darah, bukan hilang karena bocor..Tapi bermigrasi ke bagian atas menuju usus & pada gilirannya akan keluar juga. Jadi bukan lenyap, tapi hanya mengalami penundaan.
- Mungkinkah kentut terbakar ? Bisa saja. Kentut mengandung metana, hidrogen yang combustible (gas alam mengandung komponen ini juga). Kalau terbakar, nyala-nya berwarna biru karena kandungan unsur hidrogen. (Kalo naik gunung, lupa bawa korek api tapi mau masak indomie, pakai aja kentut buat nyalain kompor)
- Bisakah menyalakan korek api dengan kentut ? Jangan mengada-ada. .. konsistensinya lain. Juga suhunya tidak cukup panas untuk memulai pembakaran.
- Mengapa kentut anjing & kucing lebih busuk ? Karena anjing & kucing adalah karnivora (pemakan daging). Daging kaya akan protein. Protein mengandung banyak sulfur, jadi bau kentut binatang ini lebih busuk. Lain dengan herbivora seperti sapi, kuda, gajah, yang memproduksi kentut lebih banyak, lebih lama, lebih keras bunyinya, tapi relatif tidak berbau. (Makanya lebih baik pelihara gajah di rumah daripada anjing).
- Betulkah bisa teler kalau mencium bau kentut 2-3 kali berturut-turut ? Kentut mengandung sedikit oksigen, mungkin saja anda mengalami pusing kalau mencium bau kentut terlalu banyak. (Makanya yang punya hobi cium bau kentut, sebaiknya dikurangin)
- Apakah warna kentut ? Tidak berwarna. Kalau warnanya oranye seperti gas nitrogen oksida, akan ketahuan siapa yang kentut.
- Kentut itu apakah asam, basa atau netral ? Asam, karena mengandung karbondioksisa (CO2) & hidrogen sulfida (H2S).
- Apa yang terjadi kalau seseorang kentut di planet Venus ? Planet Venus sudah banyak mengandung sulfur(belerang) di lapisan udaranya, jadi kentut di sanapun tidak ada pengaruhnya. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan tentang perkentutan....
Danau Laut Napangga
2:20 AMKlik Foto Untuk memperbesar gambar
Letak : Desa Tanjung Medan, Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir
Luas : 500 Ha
View Larger Map
Link Terkait
http://www.rokanhilir.go.id/berita.php?go=beritalengkap&id=4257 http://www.indonesia.go.id/id/index.phpoption=com_content&task=view&id=4147&Itemid=1481
http://surat.riau.go.id/index.php?module=articles&func=display&aid=197
http://www.bappedarohil.com/artikel.php?lang=id&act=list&tampil=full&kat=3&id=9
http://www.wisatamelayu.com/id/object.php?a=QkovTm9YL1M%3D=&nav=geo
Terjebak Banjir
1:53 AM- Apakah emang keinginan suatu kelompok akan hal tersebut?
- Apakah emang keinginan individu pula akan hal tersebut
- Apakah emang kebijakan yang selalu berpihak kpd kepentingan kelompok/individu untuk menguntungkan dan merugikan rakyat?
- Apakah emang dengan banjir manusia dapat kembali (primitiv)?
- Apakah emang dengan banjir manusia bisa sadar kembali dan peduliakan alam....
Hujan
7:28 PMSecara teoritik hujan hanyalah air yang jatuh dari awan, yakni air yang cair, tetesannya mempunyai garis tengah 0,1-5,5 mm dan kecepatan jatuhnya 0,1-8 mm per detik. Selain itu, hujan guruh atau dalam bahasa Ingris disebut sebagai thunder atau thunderstorm adalah perubahan keadaan atau cuaca karena masuknya udara yang sangat dingin dalam kawasan udara yang panas. Karena itu uap udara yang panas tadi berkondensasi yang artinya hujan turun. Karena arus udara yang naik dan yang bertukar-tukar, maka tetesan hujan itu terhembus sehingga pecah berhamburan dan timbullah dua macam tetesan, yang satu berupa tetesan kecil-kecil yang bermuatan negatif dan saudaranya berupa tetesan-tetesan besar yang bermuatan positif. Tetesan yang kecil dengan mudah terbawa udara naik keatas dan semakin menjauhkan jarak antara yang negatif dan positif dan menimbulkan gejala listrik dan melepaskan energi bernama Halilintar. Begitu saja penjelasan tentang hujan, tak lebih tak kurang.
Tetapi segala sesuatu akan kehilangan makna jika segala sesuatu itu tidak dilihat dari kebeningan jiwa. Karena kacamata begitulah, hujan yang hanya berupa tetesan air hanyalah sebuah gejala alam yang tak berarti apa-apa. Semua berlalu secara mekanik, ibarat matahari yang selalu terbit di timur dan berhenti dipeluk malam pada titik barat. Lalu kalau demikian, dimanakah keagungan hidup ?.
Keagungan hidup adalah hasil dari persekutuan kimiawi yang membentuk ketajaman pemikiran yang bercampur baur dengan rasa dan karsa. Percampuran yang dikehendaki ini "bergalintin pintin" memperhalus budi sehingga melihat apa yang tidak diuangkap secara terang benderang, dimana seorang buta akan melihat cahaya terang dikegelapannya. Pada titik itulah hujan kemudian menuai makna.
Pemaknaan hujan sebagai sebuah benda alam yang terkutuk membawa rasa nelangsa atau harapan yang melimpah ruah bukanlah tergantung kepada umur, sebab, meminjam istilah iklan sampoerna, tua itu pasti tapi dewasa adalah pilihan. Kali ini kata bernas yang terjebak pada jargon komersialitas itu saya ubah menjadi, "Tua itu Pasti, Menjadi Arif Itu Pilihan".
Kerapkali hujan menanggung kerinduan seorang pecinta, membelit dan mencekik. Sebab ia memaknai hujan sebagai jembatan rasanya yang rindu berbalut dendam. Menyakitkan sekaligus indah. Apalagi para pungguk yang cintanya tak pernah sampai, tidur bergelung, menghitung kasau, dan ketika mata dipaksa untuk terpejam, dipelupuk menari bayangannya, pada jenjang itulah hujan yang jatuh diatap, ibarat asam cuka yang mengalir dibubungan, kemudian merembes dan jatuh pada pertengahan luka. Itulah luka kerinduan yang diasami rintik hujan. Hingga tak heran, seorang Zalmon, penyayi tua Padang, menyanyi sembari meratap, mendendangkan "Rinai Pembasuh Luka".
Pada petani, hujan adalah salah satu prasyarat penting untuk menyambung kehidupan. Keberadaan hujan kemudian menempati posisi sakral dan memiliki keterikatan mistis dan magis dengan dia yang memiliki segala ada, yang adanya, ada sebelum yang ada itu ada bahkan dalam filsafat minang menyebutkan sebelum apa yang disebut dengan belum (sabalun alun barabalun) ia sudah ada.
Hujan sebagai episentrum kebudayaan pertanian lahan basah telah melahirkan apa yang disebut dengan "Pranoto Wongso" di Jawa, dimana siklus dengan pertanda alam tentang masa turun kesawah dijalankan dengan takzim berabad-abad berintikan putaran sang hujan. Demikian juga ritual-ritual kuno sampai ke agama-agama samawi memiliki doa'a-do'a sakral peminta hujan. Bahkan diberbagai kesempatan petanda linuwihnya para penguasa dan makbulnya para ulama adalah ketika ia dapat meminta hujan saat kemarau mengantarkan paceklik dan kelaparan pada penduduk negeri.
Tetapi telah bertahun kata hujan bersisian erat dengan bencana. Langit telah mengirimkan hujan yang menggelontorkan bukit dan tebing-tebing keperkampungan, bahkan aur dan rumpun-rumpun bambu tak lagi sanggup menjalani takdir sebagai teman sehidup semati tebing. Iapun ikut "rompak" terguling bersama bongkahan tanah menghimpit pondok-pondok petani. Hujan juga mengirim danau ke kota-kota, ketika kayu-kayuan telah berubah menjadi pancang-pancang beton dan diatasnya mesin-mesin berlarian, mengirimkan kepulan asap hitam dan seketika mengurung angkasa.
Murkakah sang langit ketika hujan tak membawa berkah dan itupun makin lama datang tak terduga. Pranoto Wongso atau apapun pola adaptif terhadap kearifan sang hujan telah kacau balau. Harapan yang biasanya tersimpan pada kantung-kantung hitam awan yang bergayut diangkasa, kini menghampa. Pengerukan tak henti segala benda dan unsur bumi sampai keintinya telah memutus banyak rantai-rantai kehidupan. Ya inilah dekade keserakahan seperti yang dikatakan oleh Josep E. Stiglitz.
Kalau kita kembali kepada cerita-cerita kuno dan cerita-cerita alkitab, bukankah hampir semua peradaban dihancurkan ketika keserakahan telah sampai pada titik paripurna. Seperti cerita Fir'aun yang mengaku tuhan, hari ini belalang datang bergelombang-
Hujan selain padanya disandangkan makna melankolik, romanitisisme cinta, padanya juga tak jarang ditumpahkan segala sumpah serapah. Ya sumpah serapah para pedagang kaki lima yang tidak mendapatkan apa-apa pada malam bazar kampung, karena para pengunjung lebih memilih tidur atau bersiap menanti banjir akan datang. Pilihan model ekonomi yang mengakumulasi pertumbuhan pada segelintir tangan-tangan gurita raksasa telah mengusir mereka dari pusat-pusat perdagangan seperti Blok M dan Tanah Abang. Hingga mereka hanya memiliki dua pilihan, disapih kebijakan anti kemiskinan yang berbunga-bunga dimedia atau diburu, hingga lenyap dari depan mata. Pada akhirnya para pedagang ini mesti berkesumat dengan hujan.
Kelihatannya kata hujan juga memiliki makna berbeda kali ini di Amerika. Keruntuhan perusahaan-perusaha
Serapuh itukah segala kemudahan dan kemewahan sebuah sistem yang dirindu dan dicerca. Padahal pada saat itu, banyak pihak menyangka dengan berakhirnya perang dingin, maka berakhir pula idiologi. Sistem perusahaan bebas telah berjaya dan kita semua bertugas menyempurnakan sistem itu. Kalahnya komunisme adalah kalahnya patologi, kalahnya sebuah penyimpangan, kalahnya rezim otoriter. Perlawanan terhadap penyimpangan itu mengalihkan perhatian pada masalah besar yakni masyarakat seperti apa yang ingin dibentuk dibumi. Pada akhirnya dalam dunia global ini, apakah kita harus berjalan pada nada genderang yang sama, lalu dimana ruang bagi keberagaman. Pernyataan dan pertanyaan Stiglitz seperti hujan menghantam kebutaan penghambaan kita pada sisitem ekonomi itu.
Pada akhirnya kembalikanlah hujan pada qittahnya, pembawa rahmad dan pertanda kasih sayang yang esa bagi orang-orang yang mau melihat ini sebagai pertanda. Tidak melankolik, menyimpan amarah, gemuruh duka atau menjauh tak berharap, tetapi ia dingin dan mendinginkan tempat kehidupan tumbuh menyambung peradaban.
Pondok Labu, 2 November 2008__,_._,___
Kenapa Harus Moratorium?
7:59 PMDeforestasi dan Bencana Alam
Bencana ekologis tahunan seperti kabut asap, banjir dan kekeringan telah memberikan dampak negative yang cukup besar bagi negeri ini. Hal ini merupakan sebuah indicator termudah untuk melihat bahwa tingkat kerusakan lingkungan hidup di Riau sudah sampai pada tahap mengkhawatirkan.
Proses Deforestasi dan degradasi hutan alam di Propinsi Riau berlangsung sangat cepat. Selama kurun waktu 24 tahun (1982-2005) Propinsi Riau sudah kehilangan tutupan hutan alam seluas 3,7 Juta hectare. Pada tahun 1982 tutupan hutan alam di Provinsi Riau masih meliputi 78% (6.415.655 hektar) dari luas daratan Propinsi Riau 8.225.199 Ha (8.265.556,15 hektar setelah dimekarkan). Hingga tahun 2005 hutan alam yang tersisa hanya 2,743,198 ha (33% dari luasan daratan Riau). Dalam Kurun waktu tersebut provinsi Riau rata-rata setiap tahun kehilangan hutan alam-nya seluas 160.000 Hectare/tahun dan selama periode 2004 - 2005 hutan alam yang hilang mencapai 200 ribu [1]
Investasi Yang Menghancurkan
Jumlah industri legal yang tercatat pada tahun 2005 di Dinas kehutanan Propinsi Riau sebanyak 576 Unit dengan kebutuhan bahan baku menjadi 22,7 juta M3/tahun[2]. Sedangkan kemampuan produksi hutan pada tahun 2000 hanya sekitar 1,1 juta m3/tahun[3] dan terus berkurang setiap tahun. Industri ini terdiri dari industri sawn Timber (Saw mill) mencapai 559 unit, moulding 27 unit, Industri kayu lapis (plywood) 9 unit, chip mill sebanyak 2 unit. Disamping itu dari berbagai study yang dilakukan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) ditemukan ratusan sawmill illegal yang belum dihitung kapasitas Produksinya.
Tidak seimbangnya kapasitas industri terpasang dengan kemampuan suply bahan baku mengakibatkan terjadinya eksploitasi berlebihan sumberdaya hutan yang melebihi kapasitas daya dukung lingkungan. Dampak yang muncul akibat terganggunya daya dukung lingkungan ini adalah bencana ekologis setiap tahun dialami oleh masyarakat berupa banjir dan bencana asap.
Akibat lain yang muncul karena paradigma investasi berbasis lahan untuk memenuhi kebutuhan industri ini adalah tingginya konflik tenurial antara masyarakat lokal dengan pemilik izin pemanfaatan ruang baik itu perkebunan maupun HTI. Dalam banyak kasus masyarakat selalu berada pada pihak yang dirugikan ketika terjadi konflik dengan pihak perusahaan. Dengan kata lain Rakyat yang seharusnya sebagai pemilik kedaulatan wilayah dan menjadi subjek pembangunan justru harus tersingkirkan dengan mengatas namakan investasi. Jika kedaulatan rakyat terhadap sumberdaya alam ini tidak segera dipulihkan maka Visi Riau 2020 Sebagai Pusat Budaya Melayu di Asia Tenggara justru akan berubah menjadi Pusat Buruh Melayu di Asia Tenggara.
Riau yang Rawan Bencana
Hampir setiap tahun Pemerintah provinsi Riau disibukan mengurusi korban bencana banjir dan asap, persoalan ini lebih disebabkan karakteristik bentangan alam provinsi Riau yang terdiri dari kawasan mineral dan kawasan bergambut. Sekitar 4 juta ha ( 46%) daratan Riau merupakan kawasan bergambut yang sangat labil bila ekosistimnya di rusak. Selama puluhan tahun eksploitasi dan konversi hutan alam rawa gambut di Riau dilakjukan tanpa melalui pertimbangan yang benar dan baik sehingga bencana asap, banjir dan kekeringan terus berulang di Riau setiap tahunnya. Hal ini telah berakibat pada menurunya kualitas udara yang selanjutnya berdapak pada kesehatan dan kehidupan masyarakat Riau. Selama tahun tahun 2005 penderita penyakita Infeksi Salauran Pernafasan Akut ( ISPA) pada anak Balita di provinsi Riau mencapai 7.608 jiwa. Hal lain yang sangat menghawatirkan dari dampak ekosistim hutan rawa gambut adalah terjadinya penurunan permukaan gambut (subsidensi) yang telah dan akan menimbulkan masuknya air laut jauh kedaratan ( Intrusi), hal ini telah dan akan terus mengancam masyarakat yang bermukim pada kawasan bergambut. Untuk itu sangat dibutuhkan Tindakan dan kebijakan Pemerintah yang bersifat kehati-hatian dini (early precaution policy action) dalam pengelolaan kawasan gambut.
Momentum Perubahan
Deforestasi dan bencana alam terjadi karena tidak tegaknya regulasi dalam penataan ruang, baik itu pada tahapan perencanaan, implementasi maupun penertiban. Dari analisis Kabut Riau 2008 terdapat 2.295.300 ha perizinan yang perlu ditertibkan/ dicabut izin pemanfaatan ruangnya karena tidak sesuai dengan Kriteria lahan yang ditetapkan dalam PP no 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional. Perizinan yang perlu ditertibkan diantaranya seluas 1.570.700 ha Izin Hutan Tanaman Industri (HTI) dan seluas 724.600 ha Izin Perkebunan. [4]
Bencana ekologis yang muncul serta tingginya konflik kepemilikan lahan merupakan kegagalan dalam “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum”[5] sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke 4 adalah merupakan kegagalan bersama dalam membangun sebuah bangsa di setiap level pemerintahan. Penyebab utama dari kegagalan ini adalah tidak tegaknya regulasi dalam penengelolaan sumberdaya alam yang diamanatkan oleh pasal 33 ayat 3 UUD 1945
Keluarnya UU No 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang merupakan mandat dan penjabaran dari Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 merupakan momentum positif dalam reformasi regulasi dalam pengelolaan sumberdaya alam serta menjawab kegagalan dari tujuan pembangunan nasional. Momentum perubahan ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh seluruh elemen negara (penyelenggara negara dan rakyat) jika tujuan pembangunan nasional menuju masyarakat adil dan makmur ingin kita capai dimasa yang akan datang.
Moratorium
Berdasarkan kondisi kritis diatas sudah saat-nya dilakukan penataan kembali secara menyeluruh hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan kawasan hutan di Provinsi Riau, baik itu penataan kebijakan, perijinan, penyelesaian konflik pertanahan, pencegahan bencana lingkungan ( Kebakaran hutan, banjir dan kekeringan), pengentasan kemiskinan, peningkatan kualitas hidup masyarakat, pendidikan dan sebagainya. Dengan segala persoaalan kehutanan yang terjadi saat ini di Riau penataan kembali akan sangat sulit untuk diimplementasikan apa bila segala aktivitas konversi atau eksploitasi hutan masih terus berlangsung. Penyelesaian dari persoalan diatas hanya bisa dilakukan dengan jalan melakukan MORATORIUM.
Tujuan Moratorium
1. Memberlakukan kebijakan dan melakukan tindakan kehati-hatian dini guna menjamin kepastian hukum bagi terpenuhinya hak-hak rakyat terhadap keselamatan, produktifitas dan jasa alam secara berkelanjutan;
2. Memberlakukan kebijakan dan melakukan tindakan pembenahan guna menjamin kepastian hukum bagi berlangsungnya kegiatan pembangunan yang tepat dan optimal di Provinsi Riau tanpa mengorbankan keselamatan dan produktifitas rakyat serta keberlanjutan jasa alam.
[1] Jikalahari 2005
[2] Makalah Gubernur Propinsi Riau 2006
[3] Kanwil kehutanan propinsi Riau 2000
[4] Data Dan Fakta Pola Pemanfaatan Ruang Provinsi Riau oleh Kabut Riau 2008
[5] Alinea ke 4 pembukaan UUD 1945
Pekanbaru flood maps
7:49 AManda ingin tahu lebih jauh silahkan lihat disini
Jika Permukaan laut naik +1m
http://flood.firetree.net/?ll=0.5577,101.4102&z=3&m=1&t=1
Jika Permukaan laut naik +2m
http://flood.firetree.net/?ll=0.5577,101.4102&z=3&m=2&t=1
Jika Permukaan laut naik +3m
http://flood.firetree.net/?ll=0.5577,101.4102&z=3&m=3&t=1
Jika Permukaan laut naik +4m
http://flood.firetree.net/?ll=0.5577,101.4102&z=3&m=4&t=1
Jika Permukaan laut naik +5m
http://flood.firetree.net/?ll=0.5577,101.4102&z=3&m=5&t=1
Jika Permukaan laut naik +10m
http://flood.firetree.net/?ll=0.5577,101.4102&z=3&m=10&t=1
Hal Mengejutkan Tentang Kritik
1:04 AM"Kritik tak pernah didasari rasa sayang; kritik tak pernah diberikan untuk kebaikan seseorang. Kritik dirancang untuk melemahkan atau menciptakan ketidaknyamanan dan keraguan dalam diri orang yang dikritik."
–Karen Casey, Change Your Mind and Your Life Will Follow
Jika Anda yakin bahwa kritik adalah membangun, bisa jadi Anda masih "termakan" oleh pendapat umum tentang kritik. Pada dasarnya orang suka mengkritik sehingga mencari pembenaran untuk mengkritik yaitu dengan mengatakan bahwa kritik itu membangun. Silahkan simak artikel saya yang lain yang berjudul "Apakah Kritik itu Membangun?"
Dalam artikel tersebut, seorang wanita menyia-nyiakan kemampuan menyanyinya karena kritik. Begitu kritik hilang dalam hidupnya, maka dia menjadi penyanyi tenar. Ada juga orang yang selama 40 tahun hidupnya merasa tidak memiliki keterampilan sama sekali. Mengapa? Karena sejak kecil dia selalu dikritik saat melakukan sesuatu. Ternyata setelah dia menghilangkan pengaruh kritik tersebut, dia sungguh sangat terampil. Dia menyia-nyiakan keterampilannya selama 40 tahun karena kritik.
Mengapa kritik bisa begitu merusak dan menyia-nyiakan potensi diri seseorang? Sebab kritik hanya memfokuskan diri kita kepada hal yang negatif. Saat Anda dikritik, Anda kecewa dan mungkin marah, sambil pikiran Anda fokus kepada apa yang menjadi objek kritikan. Sementara, dalam ilmu pikiran, fokus ditambah emosi sama dengan kenyataan.
Hal ini bisa dijelaskan baik melalui Law of Attraction maupun Psycho-Cybernetics. Menurut Law of Attraction, jika kira fokus pada suatu hal kemudian diringi oleh emosi yang kuat, maka kita akan menarik apa yang kita fokuskan. Begitu juga dijelaskan dalam teori Psycho-Cybernetics, fokus ditambah emosi akan menghidupkan suatu mekanisme dalam tubuh dan pikiran kita untuk mewujudkan apa yang menjadi fokus pikiran kita.
Sekarang kita bisa mengambil kesimpulan, yaitu jangan mengkritik dan jangan biarkan diri Anda dikritik. Jika Anda ingin mengubah atau membangun seseorang, carilah cara lain selain mengkritik. Begitu juga, hindari bergaul dengan orang-orang yang suka mengkritik. Semakin sedikit Anda mendengar kritik, semakin sehat pikiran kita.
Jika terpaksa sering menerima kritik, jangan biarkan pikiran bawah sadar Anda menerima kritik tersebut. Jika Anda membiarkan pikiran bawah sadar Anda menerima kritik, percayalah, akibatnya seperti dihipnotis, secara tidak sadar Anda malah mewujudkan kritikan tersebut. Anda harus memiliki suatu pertahanan dalam pikiran Anda. Pertahanan itu adalah pikiran positif. Anda harus terus-menerus membangun pikiran positif atau pikiran indah.
Surat Cinta Seorang Ilmuwan
6:05 PMArchimedes dan Newton tak akan mengerti Medan magnet yang berinduksi di antara kita Einstein dan Edison tak sanggup merumuskan E=mc2 Ah tak sebanding dengan momen cintaku
Pertama kali bayangmu jatuh tepat di fokus hatiku Nyata, tegak, diperbesar dengan kekuatan lensa maksimum Bagai tetes minyak milikan jatuh di ruang hampa Cintaku lebih besar dari bilangan avogadro…
Walau jarak kita bagai matahari dan Pluto saat aphelium Amplitudo gelombang hatimu berinterfensi dengan hatiku Seindah gerak harmonik sempurna tanpa gaya pemulih Bagai kopel gaya dengan kecepatan angular yang tak terbatas
Energi mekanik cintaku tak terbendung oleh friksi Energi potensial cintaku tak terpengaruh oleh tetapan gaya Energi kinetik cintaku = -mv~ Bahkan hukum kekekalan energi tak dapat menandingi hukum kekekalan di antara kita
Lihat hukum cinta kita Momen cintaku tegak lurus dengan momen cintamu Menjadikan cinta kita sebagai titik ekuilibrium yang sempurna Dengan inersia tak terhingga Takkan tergoyahkan impuls atau momentum gaya Inilah resultan momentum cinta kita
SalamIlmuwan
CINTAILAH CINTA
9:53 AMCINTAILAH CINTA
Adalah sesuatu yang menyakitkan ketika kita mencintai seseorang, namun ia tak pernah membalasnya, tetapi yang lebih menyakitkan adalah ketika kita mencintai seseorang sedangkan kita tidak pernah dapat menemukan keberanian untuk mengungkapkan perasaan kita padanya.
Sebuah hal yang menyedihkan dalam hidup ketika kita bertemu dengan seseorang, yang sangat berarti bagi kita, hanya untuk mengetahui pada akhirnya seseorang tersebut tidak ditakdirkan untuk bersama kita, sehingga kita harus dengan berat hati membiarkannya pergi dan berlalu.
Teman terbaik adalah teman dimana ketika kita duduk bersama disebuah ayunan, tanpa ada ucapan sekatapun, dan ketika harus berpisah dengannnya, terasa seolah hal tersebut merupakan percakapan paling menyenangkan yang pernah dilakukan bersama.
Adalah benar bahwa kita takkan pernah tahu apa yang telah kita dapatkan hingga kita kehilangannya. Tetapi adalah benar juga, ketika kita tidak tahu apa yang telah hilang hingga hal tersebut menghampiri kita.
Impikan saja apa yang ingin kita impikan, pergi saja kemanapun kita ingin pergi, jadilah sebagai sosok yang kita inginkan, karena kita hanya memiliki satu buah kehidupan dan satu buah kesempatan untuk dapat melakukan semua hal yang kita inginkan.
Letakkan diri kita sebagai layaknya orang lain, jika kita merasa hal yang kita lakukan akan menyakiti diri kita, hal tersebut mungkin akan menyakiti yang lain pula.
Kata-kata yang terucap tanpa perhitungan mungkin akan menyulut perselisihan, perkataan yang kejam dapat menghancur-kan kehidupan, sebuah kata yang tak tepat mungkin juga mampu menambah beban batin seseorang, dan... sebuah kata yang penuh cinta kasih mungkin dapat menyembuhkan dan memberikan berkah.
Orang yang paling bahagia adalah orang yang tidak merasa selalu membutuhkan semua hal terbaik, mereka hanya berfikir bagaimana menciptakan semua hal menjadi terbaik bagi mereka, yang berlalu dalam hidupnya.
Cinta dimulai dengan sebuah senyum dan berakhir dengan air mata. Ketika kita dilahirkan, kita adalah orang yang menangis, sementara orang-orang disekeliling kita tersenyum bahagia.Ketika kita menanggalkan hidup, maka kita adalah pihak yang tersenyum begitu bahagia... sementara orang disekeliling kita menangis.
kopas from gugling
10 Ciri-ciri Wanita yang di Cari Pria
5:11 AMMenegakkan Kedaulatan Rakyat Terhadap Sumberdaya Alam
9:42 AM“Rakyat selalu dihadapkan kepada aparat negara ketika harus mempertahankan lahan yang selama ini menjadi sumber kehidupan mereka dari pengambilan paksa oleh pengusaha. Pemerintah Indonesia cenderung lebih mendahulukan kepentingan pemodal dibandingkan kesejahteraan rakyat. Padahal hingga saat ini tidak banyak yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia,“
Pemerintah Indonesia hingga saat ini hanya melindungi kaum pemodal, sedangkan rakyat selalu menjadi korban atas kepentingan sesaat pemerintah. Harusnya pemerintah berkewajiban untuk melindungi hak-hak rakyat serta memberikan kedaulatan rakyat atas sumber-sumber kehidupan mereka
Menegakkan Kedaulatan Rakyat Terhadap Sumberdaya Alam
Realitas ekonomi-politik Indonesia tidak bisa dilepaskan dari konteks sejarahnya yang panjang. Jatuh-bangunnya negeri ini mulai dari masa kolonial kuno, kolonial modern hingga era globalisasi-neoliberal adalah hal mendasar yang harus dicamkan oleh bangsa ini. Kita tidak boleh lupa, bahwa sejarah Indonesia adalah sejarah kelam penjajahan dan kita terus ditindas dari satu penjajahan ke penjajahan berikutnya, dari kolonial Portugis, Inggris, Belanda hingga penjajahan Jepang. Masih belum terwujudnya keadilan sosial di negeri ini adalah salah satu ciri penjajahan gaya baru yang telah disebutkan oleh Soekarno sebagai nekolim: neokolonialisme-imperialisme.
Dari fakta-fakta tersebut, rakyat Indonesia nyata-nyata tak memiliki kedaulatan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sementara, kedaulatan rakyat tersebut dalam catatan sejarah justru adalah yang paling lebih dahulu diberangus oleh kaum kolonial. Rakyat Indonesia terus diperas darah dan keringatnya dalam rangka memakmurkan kaum penjajah. Bahkan sewaktu sudah secara de facto dan de jure merdeka, situasi ekonomi-politik masih terus karut-marut hingga dewasa ini
Menurut Soekarno, era penjajahan ini secara umum diwakili dengan 3 (tiga) karakteristik yakni:
(i) Diposisikannya perekonomian Indonesia sebagai pemasok bahan mentah bagi industri-industri di negara maju;
(ii) Dijadikannya perekonomian Indonesia sebagai pasar produk yang dihasilkan oleh industri-industri di negara maju; dan
(iii) Dijadikannya perekonomian Indonesia sebagai tempat untuk memutar kelebihan kapital yang terdapat di negara-negara maju.
Sepanjang sejarah, masa yang tercatat benar-benar memperhatikan kedaulatan rakyat adalah pada masa pasca proklamasi kemerdekaan hingga tahun 1965. Hal ini jelas karena cara pandang pendiri bangsa kita terhadap ekonomi-politik memang sangat berbeda. Dengan karakteristik kolonial, jelas yang dikedepankan adalah kepentingan segelintir pemilik modal dan penguasa belaka. Sedangkan untuk Indonesia yang mengalami pahit-getirnya dijajah, tentunya perspektif ekonomi-politiknya haruslah merupakan koreksi total terhadap ciri-ciri kolonial tersebut (Revrisond Baswir, 2007).
“…melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial…”.
Dalam pelaksanaannya, ekonom-ekonom penjajah inilah yang menjerumuskan negara dengan praktek yang disebut corporatocracy (John Perkins, 2004). Praktek inilah yang lebih mengutamakan kepentingan imperium kapital global daripada mengoreksi struktur ekonomi kolonial. Indonesia masih sangat menghamba pada investor asing untuk membangun negerinya, masih tetap menjual kekayaan alamnya terutama tanah, hutan, minyak, gas dan bahan tambang ke perusahaan-perusahaan transnasional asing, serta terus kebanjiran barang impor hasil pertanian, industri dan jasa dari luar negeri.Orientasi politik yang muncul adalah orientasi terhadap kekuasaan, sebaliknya bukan pada orientasi kerakyatan dan kebangsaan.