Ilustrasi:
Satu keluarga yang terdiri dari 5 orang: 1bu,ayah dan 2 orang anak, 10 ekor ayam, 2 ekor kambing, 1 ekor kerbau, 1 hektar sawah, 2 hektar kebun karet, 5 batang pohon durian, 3 batang pohon mangga dan punya satu unit angkutan kota.
Misalkan:
pernapasan 1 orang diemisikan karbon 1 Ton/tahun, Pernapasan 1 ekor ayam diemisikan karbon 0,1 Ton/Tahun, Pernapasan 1 ekor kambing diemisikan karbon 0,5 Ton/Tahun, Fotosintesis 1 hektar sawah menyerap karbon 50 ton/tahun, Fotosintesis 1 hektar kebun karet menyerap karbon 200 ton/tahun, Fotosintesis 1 batang pohon durian menyerap karbon 2 ton/tahun, Fotosintesis 1 batang pohon mangga , menyerap karbon 1 ton/tahun, emisi angkutan kota 200 ton/tahun
Maka:
Emisi Karbon Keluarga A adalah:
1. Pernapasan anggota keluarga 1 ton X 5 orang = 5 ton
2. Pernafasan ayam 0,1 X 10 ekor = 1 ton
3. Pernafasan kambing 0,5 X 2 = 1 ton
4. emisi angkutan kota = 200 ton
emisi karbon = 5 + 1 + 1 + 200 = 252 ton/tahun
Penyerapan karbon keluarga A
1. fotosintesis sawah 50 ton X 1 ha = 50 ton
2. fotosintesis kebun karet 200 ton X 2 ha = 400 ton
3. fotosintesis pohon durian 2 ton X 5 batang = 10 ton
4. fotosintesis pohon mangga 1 ton X 3 batang = 3 ton
penyerapan karbon = 50 + 400 + 10 + 3 = 463 ton
Maka Total emisi karbon keluarga a = emisi karbon - penyerapan karbon = 252 - 463 = - 211 ton
ini artinya pada tahun itu keluarga a melakukan emisi karbon negatif (menyerap karbon) sebanyak 211 ton, Jika harga karbon dipasar gelap pada tahun itu sebesar $40 per ton maka keluarga bisa menjual karbon ini seharga $ 844 pada tahun itu.Jika pada tahun bersangkutan tidak ada pembeli yang mau membeli karbon milik keluarga A maka karbon sebesar 211 ton ini bisa disimpan atau didepositokan di bank karbon dan keluarga A bisa menjual karbon ini apabila harganya cukup bagus.
Pada tahun berikutnya, kebijakan keluarga A berubah dengan menebang seluruh pohon karet yang ada dan membuat peternakan sapi, sehingga Emisi yang dihasilkan juga berubah dan ternyata setelah dihitung berubah menjadi emisi positif sebesar 500 ton, sedangkan harga karbon pada tahun itu di pasar gelap justru naik menjadi $80 per ton. maka keluarga A harus membeli carbon ke pasar gelap seharga 500 X 80 = $40000. Disamping membayar tunai karbon pada tahun ini keluarga A dapat pula memakai deposito karbon yang ada di bank untuk membayarnya maka Keluarga A harus membayar adalah (Emisi karbon tahun ini - deposito karbon tahun lalu) X harga karbon = (500-211) X 80 = $23120
Di kemudian hari nanti ketika carbon sudah go publik, maka carbon bisa menjadi sebuah nilai tukar yang penting utama bahkan bisa mengalahkan nilai tukar emas. dan akan bermunculanlah pialang2 carbon
Hal ini tentu akan sangat menguntungkan para petani kita yang punya kebun yang luas, orang2 kampung yang arif dan bijaksana yang selama ini menjaga sumberdaya alam ini tampa meminta bayaran.
Hitungan2 seperti ini kemudian dilakukan di tingkatan RT, RW, desa, kecamatan, kabupaten, provinsi maupun negara, sehingga pengawasannya menjadi mudah dan penegakan hukumnya juga gampang
Misalnya:
Bila satu orang atau satu keluarga sudah menunggak karbon selama 3 tahun berturut2 dan berdasarkan penilaian auditor dia tidak akan bisa lagi membayar hutang carbonnya maka keluarga tersebut harus dibunuh karena kalau dia hidup akan mengemisikan karbon lebih banyak lagi.
Aturan itu juga berlaku untuk tingkat kecamatan kabupaten dan provinsi dan bisa dipastkan nggak ada orang yang berani menunggak karbon dan pasti semua orang punya hobi bertani dan menanam pohon. karena pada waktu itu pohon itu sudah sama nilainya dengan harga emas yang ada sekarang.
Dampak yang ditimbulkan:
Setiap orang dikota akan berlomba lomba kembali ke desa dan menanam pohon, pertanian akan jadi idola, Jumlah kendaraan pribadi akan berkurang karena orang takut pada hutang karbon dan berganti dengan sistim transportasi massal. Kemacetan tidak ada lagi karena kendaraan akan dipakai seperlunya saja. Distribusi penduduk antara kota dan desa jadi berimbang.
January 25, 2009 at 2:17 AM
mak ngeri dank, takut jadi nya ne
Post a Comment